Selasa, 27 Mei 2008

kodrat

Entah kodrat manusia atau memang kapasitas otak yang kadang macet sampai sulit lagi membuka memori-memori lama..
Hari ini saya punya kejadian unik sekaligus memalukan yang menyangkut daya ingat..
Pagi tadi niat ke bank untuk cek rekening yang terblokir. Penuh sesak. Saya jadi heran kok tanggal tua segini masih antrian masih banyak juga. Jawabannya ternyata ada pada pelayanan on-line yang tengah macet. Padahal seandainya lagi oke mungkin saya tidak harus menunggu hingga sejam lebih.
Dalam penantian selama sejam di ruang ber-ac saya jadi bosan sendiri.Untung pengalaman bersama rer-nat memberikan sedikit pelajaran tentang rasa sabar.
Back to basic.
Banyak orang yang berdesakan. Ya, iyalah namanya juga antri. Tapi ada satu yang aneh, dari sudut kanan ruangan itu. Sedari tadi saya merasa di awasi oleh seseorang. Sesosok hawa tepatnya. Saya jadi geer sendiri. Bagaimana tidak sejak masuk saat berpapasan mata dia sudah mulai tersenyum simpul. ‘Lagi bikin apa disini’. Saya jadi kaget. Dan Cuma menjawab dengan senyum sambil coba mengingat siapa orang yang baru menegur saya.
Sejam tiap kali mata beradu tatap dia kembali tersenyum. Saya jadi sempat kegeeran. Dia ternyata mendapat giliran terlebih dahulu untuk melakukan pembayaran. Begitu selesai dia jalan kearah saya yang berada dekat pintu. Kembali tersenyum sambil berkata ‘Kayaknya lupa yah sama saya. Duluan ya Guf.. ’. Kali ini tidak cuma kaget saya jadi malu dan pusing mengingat. Otak saya berputar sampai tidak bisa lagi membalas senyuman atau kata yang diucapkan.
Kejadian yang sama terulang saat makan di pujasera. Usai makan sambil menghisap rokok, sambil mengingat sosok yang menegur tadi saya kembali dikagetkan oleh sapaan seorang teman. Kali ini seorang pria seumuran saya. Sambil menepuk pundak dia coba mengakrabkan diri. ‘Halo kawan apa kabar,” kata pria itu. ‘Baik’ jawaban garing dibaluti rasa ketidaktahuan akan teman bicara. Senyum seadanya untuk menyembunyikan ketidaktahuan saya bisa ditangkap sang kawan lama. Seolah mengerti dia pun tidak malu untuk menjelaskan sebagai orang yang rumahnya sering ditempati sebagai persigngahan bolos SMP dulu. Saya pun menjabat erat tangannya sebagai obat rasa malu yang menyelimuti diri.
Jelang malam saya dapat tugas di Hotel Royal sekarang Mercure. Begitu tiba di recepsionis saya bertemu dengan sosok yang begitu lekat dalam ingatan. Saya yakin dia teman saya. Dugaan saya makin benar saat papan namanya menunjukkan abjad yang sama dengan yang ada dalam memori saya. Penuh percaya diri saya mendekati dia sambil mengeluarkan tanda pengenal untuk bisa langsung masuk dalam acara tersebut dan tentu saja sebelumnya mau berakrab ria dengan sang teman lama. Begitu tiba didepannya dia mulai tersenyum. Saya pun memberikan kartu pengenal saya. Tapi sayang seperti ada yang salah. “Maaf ada yang bisa saya bantu,” ujarnya !!!!

1 komentar:

My Name is Imran Ma'mur mengatakan...

hehehehe...perasaan hampir semua orang seperti itu, hanya keknya bapak yang satu ini betul-betul parah..ayo datangi dokter.. terdekat..jgn sampe ada korslet, ato kebanyakan jongkok..upz

Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates