RAMADAN tinggal tujuh hari lagi. Jadi malu, belum bisa menjalankan ibadah dengan maksimal. Jangan kan ngaji (seperti yang orang-orang terkasih minta) salat saja masih bolong-bolong. Gak ada progress padahal sudah S.Si, hehehehe.... (enak toh jadi mahasiswa tidak ada beban).
Dua edisi lebaran terakhir memang agak beda. Jadi ingat tahun lalu, lebaran saya habiskan dengan menjaga rumah dosen yang lagi mudik. Bersama empat orang yang tidak tahu kenapa mau ikutan. Lebaran tahun lalu dua versi. Waktu itu ajaran ormas yang dianut (alm) Bapak (dan sebagian besar keluarga) lebaran lebih awal. Jadilah sebagai penganut setia ajaran BApak, emak dan anak-anaknya berlebaran lebih awal. Tapi saya tidak. Ikut pemerintah. Biar dosanya mereka yang tanggung kalo salah. Jadinya lebaran sendiri. Tapi, lebaran tahun lalu masih enak. Masih bisa nangis saat pulang salat id. Minta maaf sama emak atas semua salah.
Sekarang lain. Emak dan anak-anaknya kembali kecuali saya mengunjungi abang yang lagi dinas di pulau seberang. Jadinya mereka lebaran disana. Saya. Tentu sendiri. Tapi dijamin beda. Soalnya dapat tugas dari kantor mantau lebaran di Makassar. Tepatnya di Karebosi. Pasti lebih asyik. Punya kesibukan. Tapi! Pasti beda. Saya kangen. Saya rindu. Mau menangis dipelukan emak lagi saat Tuhan memvonis 1 Syawal hari manusia balik fitrah. Maafkan saya yah, Mak. EMak...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar